SKIZOFRENIA PADA MASA KANAK-KANAK
Skizofrenia Pada Masa Kanak-kanak adalah suatu keadaan yang
ditandai dengan perilaku dan pemikiran yang abnormal, yang mulai timbul
diantara usia 7 tahun dan awal masa remaja.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi yang pasti bukan disebabkan oleh pola asuh yang jelek.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi yang pasti bukan disebabkan oleh pola asuh yang jelek.
Skizofrenia pada masa kanak-kanak biasanya muncul pada usia
7 tahun. Anak mulai menarik diri dari pergaulan, kehilangan minatnya dalam
kegiatannya sehari-hari dan mengalami perubahan dalam fikiran dan persepsi
(wawasan).
Gejala-gejala lainnya adalah:
-
Bloking : tiba-tiba fikirannya terputus/terhambat
-
Perseverasi : mengulang respon yang sama terhadap pertanyaan yang berbeda
-
Ideas of reference : suatu keyakinan bahwa kata-kata atau sikap orang lain
ditujukan kepadanya
-
Halusinasi : penginderaan yang tidak berdasarkan atas kenyataan obyektif
(melihat, mendengar maupun merasakan
sesuatu yang sesungguhnya tidak ada)
-
Delusi (waham) : keyakinan yang salah, yang tidak dapat dirubah melalui
penalaran atau bujukan
-
Emosi tumpul : emosi yang datar; suara maupun ekspresi wajahnya tidak
memberikan respon terhadap perubahan emosional (mereka tidak memberikan respon
terhadap kejadian yang dalam keadaan normal bisa menyebabkan mereka tertawa
atau menangis)
-
Paranoid : suatu ketakutan atau kecurigaan bahwa orang lain berencana untuk
mencelakakan dirinya atau bahwa orang lain mengendalikan fikirannya
-
Pengendalian fikiran : suatu keyakinan bahwa orang lain atau kekuasaan
seseorang mengendalikan fikirannya.
Skizofrenia tidak dapat disembuhkan, meskipun beberapa
gejala bisa dikendalikan dengan obat-obatan dan psikoterapi.
Obat anti-psikosa bisa membantu memperbaiki beberapa
kelainan kimia di dalam otak. Yang sering digunakan adalah tiotiksen dan
haloperidol. Tetapi anak-anak lebih peka terhadap efek samping dari obat
anti-psikosa, seperti tremor, gerakan yang menjadi lambat dan kejang otot;
karena itu pemakaiannya harus diawasi secara ketat.
Jika gejalanya memburuk, untuk sementara waktu anak mungkin
perlu dirawat di rumah sakit, sehingga dosis obat bisa disesuaikan dan dapat
dilakukan pengawasan terhadap usaha untuk melukai dirinya sendiri maupun orang
lain. Dan beberapa anak harus tetap menjalani perawatan di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar