Behaviorisme Radikal
Skinner
mengembangkan filsafat ilmiah sebagai radical behaviorism. Teori belajar
behavioristik ini menggunakan istilah seperti dorongan, motivasi dan tujuan
untuk menjelaskan aspek tertentu dari perilaku manusia dan nonmanusia. Menurut
Skinner aspek yang diamati dan diukur dari lingkungan, perilaku organisme dan
dari konsekuensi perilaku itulah yang merupakan materi penting untuk penelitian
ilmiah.
Perilaku Responden dan Operan
Skinner
membedakan dua jenis perilaku yakni perilaku responden yang ditimbulkan oleh
suatu stimulus yang dikenali contohnya gerak refleks seperti menarik ketika
tertusuk jarum atau menyipitkan mata saat terkena cahaya. Selanjutnya perilaku
operan yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenal tetapi dilakukan
sendiri oleh organisme contohnya anak beralih dari satu mainan ke mainan
lainnya. Perilaku operan dikontrol oleh konsekuensi yang mengikuti perilaku
tersebut.
Pengkondisian Tipe S dan Tipe R
Pengkondisian
tipe S dinamakan respondent conditioning karena menekankan arti penting stimulus
dalam menimbulkan respons yang diinginkan. Sedangkan pengkondisian tipe R
(pengkondisian operan) menekankan pada perilaku respon.
Prinsip Pengkondisian Operan
Prinsip
umum dalam pengkondisian tipe R yakni setiap respon yang diikuti dengan
stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang serta stimulus yang menguatkan
adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya perilaku respon.
Dalam pengkondisian operan penekanannya pada perilaku dan konsekuensinya dimana
usaha untuk mendapatkan penguat tergantung pada organism yang mengeluarkan
respon tersebut.
Pengomtrol
penguat bisa sebagi pengontrol tingkah laku. Pada anak kebiasaan muncul bukan
hanya pada apakah perilaku tersebut akan muncul tapi juga siapa yang mengontrol
perilaku tersebut. Langkah peran orangtua dalam mengatur perilaku anak antara
lain :
1.
Memutuskan karakteristik personalitas
yang anda harapkan akan dimiliki oleh anak anda saat dewasa nanti
2.
Mendefinisikan tujuan dari proses
belajar.
3.
Memberikan imbalan untuk perilaku yang
sesuai
4.
Menciptakan konsistensi dengan cara
menata aspek-aspek utama dari lingkungan anak sedemikian rupa sehingga aspek
tersebut juga akan memberi imbalan perilaku yang anda anggap penting
Menurut
skinner setiap orang akan senantiasa dikondisikan oleh lingkunagnnya.
Kotak Skinner
Kotak
Skinner memberikan gambaran percobaan pada hewan dimana ketika hewan menekan
tuas mekanisme pemberi makan akan aktif dan secuil makanan akan jatuh ke
cangkir makanan.
Pencatatan Kumulatif
Dalam
pencatatn kumulatif ini sumbu X menyatakan waktu sedangkan Y menyatakan respon.
Sehingga, ketika tidak terjadi reson garis akan sejajar dengan sumbu X
sedangkan ketika terjadi respon garis akan senantiasa naik.
Pengkondisian Respon Penekanan-Tuas
Pengkondisian
respon penekanan-tuas menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Deprivasi, percobaan dimana apa yang
menjadi penguat tidak diberikan pada hewan tersebut seperti membiarkan hewan
tanpa makanan atau minuman. Hal ini memotivasi hewan namun bukan merupakan
suatu dorongan. Menurut Skinner deprivasi adalah perangkat prosedur yang
dihubungkan dengan bagaimana suatu arganisme melakukan tugas tertentu.
2.
Magazine Training, Setelah melewati
deprivasi penguji menyiapkan tombol eksternal secara periodik untuk menjatuhkan
makanan dimana harus tetap terjaga jarak hewan dengan tempat makanan. Setelah
tombol ditekan dan makanan jatuh secara keras akan merespon hewan untuk
mendekati tempat makanan. Hal ini merupakan sinyal bahwa makanan telah
tersedia.
3.
Penekanan Tuas, Pada akhirnya hewan
tersebut akan berusaha menekan tuas untuk mengaktifkan magazine training yang
memberikan sinyal hewan untuk mendekati tempat makanan. Jika respon ini
diperkuat akan cenderung diulang dan meningkatkan probabilitas serta catatan
kumulatif akan meningkat.
Pembentukan
Dimana
hewan yang ada pada tahap deviasi diarahkan untuk menekan tuas agar makanan
terjatuh. Pembentukan terdiri dari dua komponen yakni : penguatan deferensial
yang berarti sebagai respon diperkuat dan sebagian lainnya tidak dan kedekatan
seksutif yakni fakta bahwa hanya respon-respon yang semakin sama dengan yang
diinginkan oleh eksperimental akan diperkuat.
Pelenyapan
Pada
pelenyapan diartikan penghentian penguatan pada saat melakukan tingkah laku
yang telah terkondisi sebelumnya. Contoh jika sebelumnya setiap menekan tuas
hewan akan mendapat makanan kali ini hewan tidak akan mendapatkan makanan meski
telah menekan tuas. Pada tahap ini catatan kumulatif akan cenderung tururn dan
sejajar dengan sumbu X.
Pemulihan Spontan
Hewan
yang telah dijadikan percobaan dikembalikan ke kandang. Ketika hewan tersebut
kembali diposisikan pada tempat percobaan tanpa dilatih hewan tersebut akan
menekan tuas untuk mendapat makanan.
Perilaku Takhayul
Mekanisme
pemberian makanan tidak dikondisikan menurut perilaku yang diperkuat seperti
penekanan tuas melainkan secara acak pada hewan. Hewan akan cenderung
mengulanngi tingkah laku yang dimunculkannya saat makanan ada meski belum pasti
sama karena hewan menganggap makanan muncul karena perilaku tersebut. Perilaku
ini disebut perilaku takhayul.
Operan Deskriminatif
Operan
deskriminatif diartikan sebagai situasi
yang memunculkan adanya perilaku yang memunculkan penguatan. Contoh
dalam ruang percobaan ketika lampu menyala dan terjadi respon penekanan tuas
makanan akan jatuh maka ketika lampu padam hewan tidak akan menekan tuas. Nyala
lampu tadi diartikan sebagai operan deskriminatif. Jadi, operan deskriminatif
melibbatkan suatu sinyal yang menimbulkan respon yang pada gilirannya menimbulkan
penguatan.




Penguatan Sekunder
Penguatan sekunder
adalah setiap stimulus netral yang dipasangkan dengan penguat utama dan akan
menjadi property tersendiri. Cahaya lampu bisa juga menjadi pengutan sekunder
jika pada sebelumnnya menjadi operan deskriminatif dimana setiap lampu menyala
dan respon penekanan tuas maka maka makanan akan muncul. Pada penguatan
sekunder penekanan tuas akan menyalakan cahaya meski makanan tidak muncul akan
membuat property tersendiri dimana setelah pelenyapan dan catatan kumulatif
turun akan kembali naik. Keller dan Schoenfeld (1950) memberikan ringkasan
penguatan sekunder sebagai berikut :
1.
Sebuah stimulus yang kadang terjadi atau
mengiringi sebuah pengutan akan mendapatkan karakteristik sebagai penguat
tersendiri dan bisa disebut penguatan terkondisikan sekunder. Penguatan
sekunder bisa hilang jika berkali-kali diaplikasikan ke sebuah respon yang sama
sekali tidak dipengaruhi oleh penguat utama.
2.
Penguatan sekunder adalah positif
apabila penguatan yang berkorelasi dengannya dalah positif dan sebaliknya
3.
Setelah terbentuk, pengutan sekunder
adalah independen non spesifik bukan hanya memperkuat respon yang sama yang
menghasilkan penguatan awal tetapi juga akan mengkondisikan respon yang baru
dan tidak terkait dengan respon sebelumnya.
4.
Melalui generalisasi banyak stimuli yang
berkorelasi dengan penguatan akan mendapatkan nilai penguatan sendiri positif
atau negative.
Penguat
yang Digeneralisasikan
Generalized
reinforcer (penguat yang digeneralisasikan) adalah penguat sekunder yang
dipasangkan dengan lebih dari satu penguat utama. Contoh, uang adalah penguat
yang digeneralisasikan, karena ia pada akhirnya diasosiasikan dengan banyak
penguat utama. Skinner mengatakan bahwa suatu
aktivitas yang pernah dilakukan karena aktivitas itu menimbulkan penguatan,
maka pada akhirnya akan menghasilkan penguatan utama atau sebaliknya mungkin ia
akan lenyap.
Perantaian
Perantaian
dapat diartikan sebagai satu respon yang dapat membawa organisme berhubungan
dengan stimuli yang bertindak sebagai SD untuk respon lainnya, yang
pada gilirannya akan menyebabkan terjadinya stimuli yang menyebabkan munculnya
respon ketiga, dan seterusnya.
Untuk
menjelaskan terjadinya perantaian dari sudut pandang Skinner, kita harus
menggunakan konsep penguatan sekunder dan pergeseran asosiatif. karena
asosiasinya dengan penguat primer, kejadian sebelum pemberian makanan akan
menjadi penguat sekunder. Jadi, tindakan melihat tuas itu sendiri akan menjadi
penguat sekunder dan respon menatap tuas itu akan diperkuat dengan adanya tuas.
Perkembangan
respons berantai selalu berasal dari penguat utama terus ke belakang. semakin
banyak stimuli lainyang menjadi penguat sekunder, maka rantainya semakin
panjang. Skinner (1953) mengatakan, suatu respons mungkin menghasilkan atau
merubah beberapa variabel yang mengontrol respons lainnya. Hasilnya adalah
sebentuk “rantai”. Ia mungkin tidak terlalu tertata rapi.
Penguat Positif dan Negatif
Primary
positive reinforcement (penguatan positif primer) adalah
sesuatu yang secara alamiah memperkuat bagi organism dan berkaitan dengan
survival, seperti makanan dan minuman. Sebuah penguat positif, baik primer atau
sekunder, jika ditambahkan ke situasi oleh suatu respon tertentu, maka akan
meningkatkan probabilitas terulangnya respon tersebut. Sedangkan primary
negative reinforcer (penguat negatif primer) adalah sesuatu yang
membahayakan secara tidak alamiah bagi organisme, seperti suara amat tinggi
atau setrum listrik. Sebuah penguat negatif, baik primer atau sekunder, jika
dihilangkan dari situasi oleh suatu respon tertentu, maka akan meningkatkan
probabilitas terulangnya respon tersebut.
Hukuman
Punishment
(hukuman)
adalah mencegah pemberian sesuatu yang diharapkan organisme, atau memberi
organisme sesuatu yang tidak diinginkannya. Hukuman terjadi ketika suatu respon
menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau menambahkan sesuatu yang
negatif. Argumen-argumen yang menentang penggunaan hukuman:
1.
Hukuman menyebabkan efek samping
emosional yang buruk. Organisme yang dihukum menjadi takut, dan ketakutan itu
digeneralisasikan ke sejumlah stimuli yang terkait dengan stimuli yang ada pada
saat hukuman diterapkan.
2.
Hukuman menunjukkan apa yang tidak boleh
dilakukan organisme, bukan apa yang seharusnya dilakukan. Sering kali hukuman
hanya memberi informasi bahwa respon yang di hukum itu adalah respon yang tidak
akan melahirkan penguatan dalam situasi tertentu.
3.
Hukuman menjustifikasi tindakan
menyakiti pihak lain.
4.
Berada dalam situasi di mana perilaku
yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan tanpa mendapat hukuman lagi mungkin
akan menyebabkan anak merasa diperbolehkan melakukannya lagi.
5.
Hukuman akan menimbulkan agresi terhadap
pelaku penghukum dan pihak lain. Hukuman dapat menyebabkan organisme yang di hukum
menjadi agresif, dan agresi ini memungkinkan timbulnya problem tambahan.
6.
Hukuman sering mengganti respons yang
tidak diinginkan dengan respons yang tak diinginkan lainnya.
Alternatif
untuk Hukuman
Menurut Skinner
ada beberapa alternatif yang dapat digunakan selain pemberian hukuman, yaitu
dengan cara membiarkan organisme melakukan respons yang tak diinginkan itu
sampai ia bosan atau memperkuat perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku yang
tak diharapkan.
Perbedaan konsep
belajar menurut Thorndike, Skinner dan Pavlov
Perbedaan
|
Thorndike
|
Skinner
|
Pavlov
|
Jenis
pengkondisian
|
Instrumental Conditioning
|
Operant
Conditioning
|
Classical Conditioning
|
Extinction
|
Dalam
law of exercise, apabila tidak pelatihan selanjutnya, maka akan hilang
perilaku yang telah kita dapat atau bentuk
|
Apabila tidak
ada reward (reinforcement)
|
Extinction
terjadi apabila tidak ad US dan hanya CS saja yang diberikan
|
Reinforcement
|
Reinforcement
berada di akhir, dan digunakan untuk menimbulkan perilaku
|
Reinforcement
boleh diberikan tetapi jangan berlebihan, hindari punishment
|
Reinforcement
berda diawal, dan digunakan untuk pengkondisian
|
Generalisasi
|
Semakin
dekat akan memberikan respon
|
-
|
Semakin
mirip akan memberikan respon
|
Pengertian
belajar
|
Belajar
adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau
hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon
adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula
berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.
|
Belajar
adalah proses perubahan-perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.
|
Segala
tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil daripada conditioning.
Yaitu hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan- kebiasaan mereaksi
terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya
dalam kehidupannya.
|
Persamaan konsep belajar menurut Thorndike, Skinner
dan Pavlov
- Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
- Dilakukan pemberian reinforcement untuk meningkatkan perilaku.
- Dalam teknis penelitian menggunakan binatang.
- Semua konsep belajar digunakan untuk membentuk perilaku, apabila tidak terjadi perubahan perilaku maka dianggap tidak mengalami proses belajar.
- Menghindari punihsment dalam pembentukkan perilaku
Jadwal
Penguatan
1.
Continuous Reinforcement Schedule
(jadwal penguatan berkelanjutan). Setiap respons yang tepat selama akuisisi
akan diperkuat. Biasanya dalam studi penguatan parsial, hewan dilatih dahulu
selama periode training awal.
2.
Fixed Interval Reinforcement
Schedule (jadwal penguatan interval tetap). Hewan
akan diperkuat untuk satu respon yang dibuat hanya setelah sederet interval
waktu.
3.
Fixed Ration Reinforcement Schedule
(jadwal
penguatan rasio tetap), setiap respon ke-n
yang dilakukan hewan akan diperkuat. Faktor yang digunakan dalam menentukan
kapan suatu respon diperkuat adalah jumlah dari respon yang diberikan.
4.
Variable Interval Reinforcement
Schedule (jadwal penguatan interval variabel).
Hewan diperkuat setelah memberi respons pada akhir interval dari durasi
variabel.
5.
Variable Ratio Reinforcement
Schedule (jadwal penguatan rasio variabel) ini
menghasilkan tingkat respons yang tertinggi di antara lima jadwal penguatan di
atas.
6.
Concurrent Schedule and the
Matching Law (jadwal pengutan secara bersamaan).
Menurut Skinner dalam dalam jadwal penguatan ini, frekuensi relatif dari
perilaku akan sesuai dengan frekuensi relatif dari penguatan.
7.
Concurrent Chain Reinforcement
Schedule (jadwal penguatan rantai secara
bersamaan). Jadwal penguatan ini digunakan untuk meneliti perilaku yang kompleks.
Dengan jadwal penguatan rantai secara bersamaan ini, maka perilaku hewan selama
fase awal eksperimen akan menentukan jadwal penguatan apa yang akan diterima
selama fase kedua atau fase penghentian
8.
Progressive Ratio Schedule and
Behavioral Economics
Dengan
progressive ratio reinforcement scedhule (jadwal penguatan rasio progresif) dan
rasio respons terhadap penguatan secara sistematis ditingkatkan selama sesi
training selanjutnya. Sementara jadwal bersamaan dan jadwal rantai bersamaan
dapat dipakai untuk menangani problem piliha yang cukup rumit, jadwal ratio
progresif bisa menyediakan alat untuk
mempelajari perilaku kemanjuran penguat yang kompleks.
Pada
intinya, metode rasio progresif mengharuskan hewan percobaan menunjukkan dalam
term behavioral, tingkat maksimum yang mesti “dibayarkan” hewan itu untuk
mendapatkan penguat tertentu. Karena satu-satunya modal yang dimiliki hewan
saat itu adalah perilakunya, kita meningkatkan rasio respon terhadap penguat untuk
melihat seberapa keras kah atau seberapa lama kah suatu organism berusaha untuk
mendapatkan penguatan. Kita sekali lagi menegaskan bahwa problem kemanjuran
penguatan adalah problem yang kompleks yang mungkin mesti dikaji melalui banyak
cara.
Perilaku Verbal
Skinner
percaya bahwa perilaku verbal (bahasa) dapat dijelaskan dalam konteks teori
penguatan. Bicara dan mendengar adalah respons-respons yang dipengaruhi oleh
penguatan, seperti halnya respon lainya. Karenanya, setiap ucapan akan
cenderung diulang jika ia diperkuat. Skinner menggolongkan respons verbal
berdasarkan bagaimana mereka terkait dengan penguatan, yakni dari segi apa yang
harus dilakukan agar respon itu diperkuat. Klasifikasi ini antara lain:
1.
Mand
Mand muncul saat
permintaan dipenuhi, ucapan diperkuat, dan saat kebutuhan seseorang muncul lagi
di waktu yang lain, orang itu kemungkinan akan mengulangi mand tersebut.
2.
Tact
Tact adalah penamaan
objek atau kejadian di lingkungan dengan tepat, dan penguatannya berasal dari
penguatan kesesuaian antara lingkungan dan perilaku verbal seseorang.
3.
Echoic Behavior
Suatu echoic behavior
adalah perilaku verbal yang diperkuat saat perilaku verbal orang lain diulang
secara verbatim (persis kata demi kata). Echoic behavior sering merupakan
prasyarat untuk perilaku verbal yang lebih kompleks
4.
Autoclitic Behavior
Istilah autoclitic
dimaksudkan untuk menunjukkan perilaku yang didasarkan pada atau bergantung
pada perilaku verbal lain.
Kontrak
Kontigensi
Countingency
contracting (kontrak kontigensi) adalah penyusunan semacam tata situasi dimana
seseorang mendapat sesuatu yang diinginkannya apabila orang itu bertindak dalam
cara tertentu. Beberapa situasi bisa ditata sederhana dan mencakup perilaku
sederhana. Kontrak kontinguensi adalah cara memodifikasi perilaku melalui
kontinguensi penguatan langsung ketimbang penguatan tidak langsung. Diharapkan
bahwa setelah perilaku yang diinginkan terbentuk dengan menggunakan prosedur
ini, perilaku yang diinginkan itu sendiri akan bisa menjalankan fungsinya untuk
mendapatkan penguatan dari lingkungan sosial.
Sikap
Skinner Terhadap Teori Belajar
Skinner percaya
bahwa kejadian behavioral harus dideskripsikan dalam term hal-hal yang langsung
mempengaruhi perilaku dan tidak logis
jika kita berusaha untuk menjelaskan perilaku dalam term kejadian fisiologis. Karena
alasan ini, metode riset Skinner disebut “pendekatan organism kosong”.
Kebutuhan
akan teknologi perilaku
Skinner
menganggap teknologi perilaku yang disusun dengan cermat akan bisa membantu
manusia memecahkan masalah, namun banyak orang akan menentang teknologi ini
karena nampaknya ia bertentangan dengan sejumlah kepercayaan tentang diri kita, terutama diri manusia sebagai mahkluk
yang rasional, bebas, dan bermartabat. Skinner
(1971) berpendapat bahwa kepercayaan itu mengganggu solusi problem utama
kita dan juga mencegah perkembangan alat yang bisa memecahkan problem tersebut.
Kesalahan
Perilaku Organisme
Pandangan yang
berbeda dengan pendapat bahwa hukum belajar yang sama berlaku untuk semua
mamalia tampaknya adalah pandangan yang berkaitan dengan konsep insting, sebuah
konsep yang ingin dibuang oleh behavioris. Mereka percaya pada adanya insting mengatakan
bahwa spesies yang berbedamemiliki kecenderungan bawaan yang berbeda yang
berinteraksi dengan hukum belajar atau bahkan menolak hukum itu
Dengan proses
eliminasi,seseorang mau tak mau melihat fenomena autoshaping mengandung pola
perilaku instingtif. Selanjutnya dapat diasumsikan bahwa dalam keadaan dorongan
tinggi, perilaku seperti itu dapat dengan mudah dimunculkan dengan setiap
stimulus dalam lingkungan hewan yang memudahkan pemunculan respons yang
berkaitan dengan tindakan makan. Jika kita mendapat penjelasan instingsif untuk
autoshaping ini, maka kita harus
menyimpulkan bahwa tidak ada proses belajar yang terjadi.
Pandangan
Skinner tentang Pendidikan
Menurut
Skinner, belajar akan berlangsung sangat efektif apabila: (1) informasi yang
akan di pelajari disajikan secara bertahap, (2) pembelajar segera diberi umpan
balik (feedback) mengenai akurasi pembelajaran mereka (yakni, setelah belajar
mereka segera diberi tahu mereka udah memahami informasi dengan benar atau
tidak), dan (3) pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri.
Warisan Skinner
PSI
(Personalized Systems of Instruction) pada mulanya dinamakan keller plan yang
diambil dari nama Fred Keller (1899-1996), yang mengembangkan metode ini (
Keller, 1968; Keller & Sherman,1974). Seperti belajar terprogram, metode
PSI mengindividualisasikan dan memberikan umpan balik yang sering dan cepat
mengenai kinerja siswa. Memberikan pembelajaran secara individual biasanya
menggunakan empat langkah yaitu:
1.
Menentukan materi yang akan diajarkan
2.
Membagi materi menjadi segmen-segmen
tersendiri.
3.
Menciptakan metode evaluasi sejauh mana
siswa telah menguasai materi dalam segmen tertentu.
4.
Mengizinkan siswa melangkah dari satu
segmen ke segmen lainnya sesuai kemampuan mereka.
Penekanan
dalam pengajaran PSI adalah pada penguasaan materi segmen yang diajarkan.
Biasanya ditunjukkan dengan kinerja pada ujian ringkas dan terfokus. Instruktur
dapat meminta siswa menguasai materi secara menyeluruh sebelum berpindah ke
segmen lain.
Instruksi
Berbasis Komputer
Ketika
computer dipakai untuk menyajikan pengajaran terprogram atau jenis materi
pelajaran lainnya, proses ini dinamakan Computer-based instruction (cbi).
Computer
bukan hanya dapat digunakan untuk menyajikan materi instruksional, tetapi juga
bisa untuk mengevaluasi seberapa baikah materi telah dipelajari. Setelah satu
segmen program telah diselesaikan computer dapat memberikan tes, menilainya,
dan membandingkan nilainya dengan nilai siswa lain yang menjalankan program
yang sama. Jadi, computer tidak hanya
memberikan tanggapan langsung selama proses belajar, tetapi juga memberikan
hasil tes secara langsung baik itu kepada siswa maupun kepada guru.
Format
pendidikan yang terkait dengan CBI adalah “kelas virtual”, terkadang disebut
sebagai on-line education (pendidikan online). Berkat teknologi computer yang
semakin canggih kini siswa duduk di depan computer yang jaraknya ribuan mill
begitu jauhnya dengan sumber informasi untuk melakukan interaksi.
Aplikasi Skinner terhadap PembelajaranBeberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Bahan
yang dipelajari di analisis sampai pada unit-unit secara organis
b. Hasil
belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika
benar diperkuat
c. Proses
belajar harus mengikuti iramadari yang belajar. Materi pelajaran digunakan
sistem modul
d. Tes
lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostik
e. Dalam
proses pembelajaran lebih dipentingakn aktivitas mandiri
f. Dalam
proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman
g. Dalam
pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk menghindari pelanggaran agar
tidak menghukum
h. Tingkah
laku yang diinginkan pendidik di beri hadiah
i.
Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
j.
Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil,
semakin meningkat mencapai tujuan
k. Daam
pembelajaran sebaiknya digunakan pembentukan (shaping)
l.
Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah
laku operan
m.
Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine
n.
melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari
bahan secara tuntas menurut waktunya masing-masing karena tiao anak
berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang
berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks
Kelebihan dan kekurangan Menurut B.F. Skinner
a. Kelebihan
Pada teori ini,
pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan
dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan
terjadinya kesalahan.
b. Kekurangan
Beberapa
kelemahan dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret E. B. G.
1994) adalah bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa
lengkap; analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis, (ii)
keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran
peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan
dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang
sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan
belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru
akan menjadi semakin berat.
Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori
Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan
siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri
konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan
dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik
seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar