Konseling Kelompok
A.Pengertian Konseling Kelompok
Layanan
konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan
untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika
kelompok. Masalah yang dibahas adalah masalah-masalah pribadi dari
masing-masing anggota kelompok. Konseling kelompok yakni terdiri dari konselor,
ada klien yaitu para anggota kelompok yang jumlahnya lebih dari seorang.
Konselor sebagai pemimpin kelompok yang terdiri dari 5-10 orang . Peranan
anggota yakni berpartisipasi dalam dinamika sosial, menyumbang pengentasan
masalah, dan menyerap bahan untuk pemecahan masalah. Disana di usahakan terjadi hubungan konseling dalam suasana yang
hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban. Dalam proses ini juga ada
pengungkapan dan permasalahan klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah.
Selain
membantu menyelesaikan masalah klien,dalam Konseling kelompok juga digunakan
untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dalam tujuh bidang, yakni
psikososial, vokational, kognitif, fisik, seksual, moral dan afektif .
Masalah-masalah yang dibawa oleh masing-masing anggota itu nantinya akan
dikemukakan dalam kegiatan kelompok. Oleh karena itu akan muncul sejumlah
masalah yang berbeda-beda yang akan dibicarakan melalui dinamika interaksi
sosial dalam kelompok itu. Mengenai masalah yang dibahas dalam konseling,
selain masalah yang bervariasi , konselor dapat menetapkan permasalahan
tertentu yang akan dibahas melalui persetujuan para anggota kelompok. Topik
atau masalah yang diajukan haruslah topik yang hangat, merangsang dan menantang
serta sesuai dengan tingkat kemampuan anggota, sehingga seluruh anggota merasa
terpanggil untuk ikut membicarakannya.
Sebagaimana
dalam konseling perorangan, konseling kelompok menghendaki agar para anggota
dapat mengungkapkan dan mengemukakan keadaan diri masing-masing
sepenuh-penuhnya dan seterbuka mungkin. Dalam hal ini, asas kerahasiaan menjadi
menonjol.Masing-masing klien perlu mempercayai konselor dan rekan-rekan mereka
sesama anggota kelompok, bahwa kerahasiaan segenap apa yang mereka kemukakan
terjamin sepenuhnya. Pernyataan konselor yang meyakinkan dihadapan segenap
anggota kelompok bahwa ia benar-benar akan menjaga kerahasiaan seluruh anggota
kelompok secara signifikan mempengaruhi kehendak dan sikap para anggota itu
mengemukakan apa yang ingin dikemukakan di dalam kelompok itu. Lebih jauh,
konselor juga harus bisa membina semua anggota kelompok agar mereka menyadari
rahasia temannya, sehingga dengan demikian mereka saling mempercayai. Sikap
konselor dan para anggota serta suasana yang sepenuhnya sejalan dengan asas
kerahasiaan,itu merupakan salah satu aturan yang khas harus diikuti oleh
seluruh anggota kelompok, dan hal itu merupakan ciri khusus pula dari konseling
kelompok.
B. Bentuk Konseling Kelompok
1. T-Group
T-group
dibentuk pada tahun 1947 oleh The Basic skills Training of the National
Training Laboratory untuk mengembangkan keterampilan interpersonal dan
sensitivitas komunikasi. T-group terbentuk secara tak berstruktur terdiri atas
10-12 orang dengan menekankan pola-pola hubungan dan perilaku interpersonal.
Mereka saling mengenal kekuatan dan kelemahan kepribadian masing-masing dalam
suasana tak berstruktur.
Ada tiga
karakteristik T-Group yaitu :
·
T-Group sebagai laboratori belajar
·
T-Group memusatkan pada bagaimana belajar
·
T-Group menekankan pada ide-ide, perasaan dan
reaksi yang segera muncul.
2. Kelompok pertumbuhan pribadi
Kelompok ini biasanya terbentuk atas 8-12 orang anggota dan
memusatkan pada anggota dalam kelompok dengan memperhatikan implikasinya bagi
perilaku diluar kelompok. Tujuan kelompok ini adalah memberikan bantuan bagi
pertumbuhan pribadi, meningkatkan kepekaan perasaan individu dan orang lain,
dan memperbesar kesadaran diri sendiri.
3. Konsultasi Kelompok Keluarga
Dibentuk untuk membantu individu yang mempunyai
masalah-masalah keluarga. Dalam konsultasi ini ada tiga atau empat konselor,
mengadakan pertemuan agarterjadi interaksi dan komunikasi antar anggota
kelompok keluarga untuk saling tukar informasi dan pengalaman. Dengan demikian
maka masalah-masalah keluarga dapat diatasi dengan baik.
4. Terapi Kelompok
Terapi ini
biasanya diarahkan kepada individu yang mengalami gangguan pribadi yang serius.
C. Tujuan Konseling Kelompok
Menurut
Munro & Dinkmeyer tujuan konseling kelompok adalah sebagai berikut:
a.
Untuk membantu setiap anggota kelompok mengetahui dan
memahami dirinya untuk membantu dengan proses pencarian identitas.
b.
Sebagai hasil pemahaman diri, untuk mengembangkan
penerimaan diri dan perasaan pribadi yang berharga.
c.
Untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
keterampilan interpersonal yang memungkinkan orang untuk menanggulangi
tugas-tugas perkembangan dalam bidang sosial pribadi.
d.
Untuk mengembangkan kemampuan pengarahan diri,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan untuk mentransfer kemampuan
tersebut ke dalam kontak sosial dan sekolah.
e.
Untuk mengembangkan sensitivitas terhadap kebutuhan
orang lain dan pengakuan tanggung jawab atas perilakunya sendiri. Untuk menjadi
lebih mampu dalam mengidentifikasi perasaan orang lain disamping mengembangkan
kemampuan yang lebih besar untuk menjadi empatik.
f.
Untuk belajar menjadi seorang pendengar yang empatik
yang mendengarkan tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga perasaan yang menyertai
apa yang dikatakan.
g.
Untuk menjadi persis dengan dirinya (menjadi diri
sendiri = be your self).
h.
Untuk membantu setiap anggota merumuskan tujuan khusus
yang dapat diukur dan diamati bagi dirinya, untuk membuat suatu komitmen kearah
pencapaian tujuan tersebut.
D. Pelaksanaan Konseling Kelompok
Pada dasarnya tidak ada perbedaan
yang mendasar dalam pelaksanaan konseling individu dengan konseling
kelompok.Namun dalam hal tertentu ada beberapa hal yang dipertimbangkan dalam
pelaksanaan konseling kelompok,yaitu:
1.
Memilih Anggota
Kelompok
Anggota kelompok yang akan
berpartisipasi dalam konseling kelompok hendaknya dipertimbangkan dan dipilih
dengan cermat sesuai dengan kesamaan minat dan masalahya.klien juga hendaknya
memilik keinginan untuk memperoleh bantuan dan berpartisipasi dalam kelompok
agar pelaksanaan konseling kelompok dapat berjalan dengan baik.
2. Ukuran Kelompok
Banyaknya anggota kelompok dapat mempengaruhi komunikasi dan interaksi
antar mereka.Biasanya terdiri dari 5 sampai 8 orang anggota cukup memadai
,namun pelaksanaannya tergantung dari proses dan isi konseling.
3. Lama dan Frekwensi Pertemuan
Konselor hendaknya mempertimbangkan
berapa lama dan berapa kali pertemuan konseling berlangsung.Tergantung dari
kondisi,proses dan isi konseling.
4. Hakekat Hubungan
Hendaknya diperhatikan benar bentuk
hubungan dalam proses konseling.Ada dua model hubungan,yaitu:hubungan yang
berpusat pada para anggota dan hubungan yang berpusat pada konselor.
5. Mengembangkan dan Memelihara Hubungan
Hendaknya konselor dapat mengembangkan
dan menciptakan hubungan antara anggota dan konselor.Selama konseling anggota
diusahakan agar dapat mendengarkan secara mendalam,membantu orang lain untuk
bicara,mendiskusikan masalah,mendiskusikan perasaan,mengkonfrontasi,dan
merencanakan tindakan.
6. Tanggung Jawab Konselor
Tanggung jawab konselor dalam
konseling kelompok adalah sejajar dengan situasi konseling individual,yaitu
menumbuhkan perasaan diterima ,hangat dan pemahaman.Konselor hendaknya
memperhatikan dan anggota dalam interaksinya,menumbuhkan rasa percaya diri pada
anggota dan masalahnya.
7. Tanggung Jawab Anggota Kelompok
Para anggota kelompok bertanggung
jawab untuk membentuk suatu hubungan
yang bersifat membantu.Melalui interaksi,setiap anggota membantu menumbuhkan
dan memelihara suasana psikologis yang kondusif dalam konseling kelompok.
8. Beberapa Tehnik Kelompok
Tehnik kelompok yang dapat digunakan
dalam konseling kelompok hendaknya dipertimbangkan sesuai dengan pemilihan dan
pelaksanaannya.
E. Penyelenggaraan Konseling Kelompok di
Sekolah
Dalam
kegiatan konseling kelompok,hal-hal yang perlu ditampilkan oleh seluruh anggota
kelompok adalah
a. Membina keakraban dalam kelompok
b. Melibatkan diri secara penuh dalam suasana
kelompok
c. Bersama-sama mencapai tujuan kelompok
d. Membina dan mematuhi aturan kegiatan
kelompok
e. Ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok
f. Berkomunikasi secara bebas dan terbuka
g. Membantu anggota lain dalam kelompok
h. Memberikan kesempatan kepada anggota lain
dalam kelompok,menyadari pentingnya kelompok
F. Konseling
Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa
Konseling kelompok merupakan tempat bersosialisasi
dengan anggota kelompok dimana masing-masing anggota kelompok akan mamahami
dirinya dengan baik. Berdasarkan pemahaman diri itu dia lebih rela menerima
dirinya sendiri dan lebih terbuka terhadap aspek-aspek positif dalam
kepribadiannya, selain itu dalam layanan konseling kelompok ketika dinamika
kelompok sudah dapat tercipta dengan baik ikatan batin yang terjalin antar
anggota kelompok akan lebih mempererat hubungan diantara mereka sehingga
masing-masing individu akan merasa diterima dan dimengerti oleh orang lain,
serta timbul penerimaan terhadap dirinya sendiri.
Keefektifan layanan konseling kelompok telah
banyak dibuktikan dalam berbagai penelitian eksperimen, antara lain penelitian
yang dilakukan oleh Atik Siti Maryam dengan judul “ Keefektifan Layanan
Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa”. Penelitian ini
bertujuan untuk mencari pengaruh layanan konseling kelompok terhadap
kepercayaan diri siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Partono dengan
judul “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Pengembangan Kecerdasan
Emosional”. Pada bagian membina hubungan diperoleh data bahwa sebelum
mendapatkan layanan konseling kelompok sebesar 74% dan setelah mendapatkan
layananan konseling kelompok meningkat menjadi 79% dan pada bagian mengelola
emosi diperoleh data bahwa sebelum mendapatkan layanan konseling kelompok
sebesar 78% dan setelah mendapatkan layanan konseling kelompok meningkat
menjadi 82%.
Konseling kelompok sebagai layanan yang dipandang
mempunyai kontribusi yang penting bagi kelompok sangat membantu siswa untuk
meningkatkan penyesuaian diri. Corey (1985) menerangkan bahwa konseling
kelompok sangat berguna bagi remaja karena memberikan kesempatan untuk
mengekspresikan perasaan, konflik dan merealisasikan bahwa mereka senang
berbagi perhatian dalam kelompok. Corey (1985: 9) juga menerangkan bahwa
konseling kelompok remaja mempunyai keunikan memberikan kesempatan untuk
menjadi instrumen bagi perkembangan pribadi orang lain, karena kesempatan untuk
berinteraksi sangat membantu situasi kelompok sehingga para anggotanya dapat
menyampaikan apa yang diinginkan dan dapat saling membantu dalam hal pengertian
dan penerimaan diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar