Senin, 16 April 2012

Teori Belajar Burrhus Frederic Skinner


Behaviorisme Radikal
Skinner mengembangkan filsafat ilmiah sebagai radical behaviorism. Teori belajar behavioristik ini menggunakan istilah seperti dorongan, motivasi dan tujuan untuk menjelaskan aspek tertentu dari perilaku manusia dan nonmanusia. Menurut Skinner aspek yang diamati dan diukur dari lingkungan, perilaku organisme dan dari konsekuensi perilaku itulah yang merupakan materi penting untuk penelitian ilmiah.
Perilaku Responden dan Operan
Skinner membedakan dua jenis perilaku yakni perilaku responden yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali contohnya gerak refleks seperti menarik ketika tertusuk jarum atau menyipitkan mata saat terkena cahaya. Selanjutnya perilaku operan yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenal tetapi dilakukan sendiri oleh organisme contohnya anak beralih dari satu mainan ke mainan lainnya. Perilaku operan dikontrol oleh konsekuensi yang mengikuti perilaku tersebut.
Pengkondisian Tipe S dan Tipe R
Pengkondisian tipe S dinamakan respondent conditioning karena menekankan arti penting stimulus dalam menimbulkan respons yang diinginkan. Sedangkan pengkondisian tipe R (pengkondisian operan) menekankan pada perilaku respon.
Prinsip Pengkondisian Operan
Prinsip umum dalam pengkondisian tipe R yakni setiap respon yang diikuti dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang serta stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya perilaku respon. Dalam pengkondisian operan penekanannya pada perilaku dan konsekuensinya dimana usaha untuk mendapatkan penguat tergantung pada organism yang mengeluarkan respon tersebut.
Pengomtrol penguat bisa sebagi pengontrol tingkah laku. Pada anak kebiasaan muncul bukan hanya pada apakah perilaku tersebut akan muncul tapi juga siapa yang mengontrol perilaku tersebut. Langkah peran orangtua dalam mengatur perilaku anak antara lain :
1.      Memutuskan karakteristik personalitas yang anda harapkan akan dimiliki oleh anak anda saat dewasa nanti
2.      Mendefinisikan tujuan dari proses belajar.
3.      Memberikan imbalan untuk perilaku yang sesuai
4.      Menciptakan konsistensi dengan cara menata aspek-aspek utama dari lingkungan anak sedemikian rupa sehingga aspek tersebut juga akan memberi imbalan perilaku yang anda anggap penting
Menurut skinner setiap orang akan senantiasa dikondisikan oleh lingkunagnnya.
Kotak Skinner
Kotak Skinner memberikan gambaran percobaan pada hewan dimana ketika hewan menekan tuas mekanisme pemberi makan akan aktif dan secuil makanan akan jatuh ke cangkir makanan.
Pencatatan Kumulatif
Dalam pencatatn kumulatif ini sumbu X menyatakan waktu sedangkan Y menyatakan respon. Sehingga, ketika tidak terjadi reson garis akan sejajar dengan sumbu X sedangkan ketika terjadi respon garis akan senantiasa naik.
Pengkondisian Respon Penekanan-Tuas
Pengkondisian respon penekanan-tuas menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Deprivasi, percobaan dimana apa yang menjadi penguat tidak diberikan pada hewan tersebut seperti membiarkan hewan tanpa makanan atau minuman. Hal ini memotivasi hewan namun bukan merupakan suatu dorongan. Menurut Skinner deprivasi adalah perangkat prosedur yang dihubungkan dengan bagaimana suatu arganisme melakukan tugas tertentu.
2.      Magazine Training, Setelah melewati deprivasi penguji menyiapkan tombol eksternal secara periodik untuk menjatuhkan makanan dimana harus tetap terjaga jarak hewan dengan tempat makanan. Setelah tombol ditekan dan makanan jatuh secara keras akan merespon hewan untuk mendekati tempat makanan. Hal ini merupakan sinyal bahwa makanan telah tersedia.
3.      Penekanan Tuas, Pada akhirnya hewan tersebut akan berusaha menekan tuas untuk mengaktifkan magazine training yang memberikan sinyal hewan untuk mendekati tempat makanan. Jika respon ini diperkuat akan cenderung diulang dan meningkatkan probabilitas serta catatan kumulatif akan meningkat.
Pembentukan
Dimana hewan yang ada pada tahap deviasi diarahkan untuk menekan tuas agar makanan terjatuh. Pembentukan terdiri dari dua komponen yakni : penguatan deferensial yang berarti sebagai respon diperkuat dan sebagian lainnya tidak dan kedekatan seksutif yakni fakta bahwa hanya respon-respon yang semakin sama dengan yang diinginkan oleh eksperimental akan diperkuat.
Pelenyapan
Pada pelenyapan diartikan penghentian penguatan pada saat melakukan tingkah laku yang telah terkondisi sebelumnya. Contoh jika sebelumnya setiap menekan tuas hewan akan mendapat makanan kali ini hewan tidak akan mendapatkan makanan meski telah menekan tuas. Pada tahap ini catatan kumulatif akan cenderung tururn dan sejajar dengan sumbu X.
Pemulihan Spontan
Hewan yang telah dijadikan percobaan dikembalikan ke kandang. Ketika hewan tersebut kembali diposisikan pada tempat percobaan tanpa dilatih hewan tersebut akan menekan tuas untuk mendapat makanan.
Perilaku Takhayul
Mekanisme pemberian makanan tidak dikondisikan menurut perilaku yang diperkuat seperti penekanan tuas melainkan secara acak pada hewan. Hewan akan cenderung mengulanngi tingkah laku yang dimunculkannya saat makanan ada meski belum pasti sama karena hewan menganggap makanan muncul karena perilaku tersebut. Perilaku ini disebut perilaku takhayul.
Operan Deskriminatif
Operan deskriminatif diartikan sebagai situasi  yang memunculkan adanya perilaku yang memunculkan penguatan. Contoh dalam ruang percobaan ketika lampu menyala dan terjadi respon penekanan tuas makanan akan jatuh maka ketika lampu padam hewan tidak akan menekan tuas. Nyala lampu tadi diartikan sebagai operan deskriminatif. Jadi, operan deskriminatif melibbatkan suatu sinyal yang menimbulkan respon yang pada gilirannya menimbulkan penguatan.
Dapat ditulis : SD          R       SR  (Stimulus Deskriminatif               Respon              Stimulus yang Menguatkan)
Penguatan Sekunder
Penguatan sekunder adalah setiap stimulus netral yang dipasangkan dengan penguat utama dan akan menjadi property tersendiri. Cahaya lampu bisa juga menjadi pengutan sekunder jika pada sebelumnnya menjadi operan deskriminatif dimana setiap lampu menyala dan respon penekanan tuas maka maka makanan akan muncul. Pada penguatan sekunder penekanan tuas akan menyalakan cahaya meski makanan tidak muncul akan membuat property tersendiri dimana setelah pelenyapan dan catatan kumulatif turun akan kembali naik. Keller dan Schoenfeld (1950) memberikan ringkasan penguatan sekunder sebagai berikut :
1.      Sebuah stimulus yang kadang terjadi atau mengiringi sebuah pengutan akan mendapatkan karakteristik sebagai penguat tersendiri dan bisa disebut penguatan terkondisikan sekunder. Penguatan sekunder bisa hilang jika berkali-kali diaplikasikan ke sebuah respon yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh penguat utama.
2.      Penguatan sekunder adalah positif apabila penguatan yang berkorelasi dengannya dalah positif dan sebaliknya
3.      Setelah terbentuk, pengutan sekunder adalah independen non spesifik bukan hanya memperkuat respon yang sama yang menghasilkan penguatan awal tetapi juga akan mengkondisikan respon yang baru dan tidak terkait dengan respon sebelumnya.
4.      Melalui generalisasi banyak stimuli yang berkorelasi dengan penguatan akan mendapatkan nilai penguatan sendiri positif atau negative.
Penguat yang Digeneralisasikan
Generalized reinforcer (penguat yang digeneralisasikan) adalah penguat sekunder yang dipasangkan dengan lebih dari satu penguat utama. Contoh, uang adalah penguat yang digeneralisasikan, karena ia pada akhirnya diasosiasikan dengan banyak penguat utama.  Skinner mengatakan bahwa suatu aktivitas yang pernah dilakukan karena aktivitas itu menimbulkan penguatan, maka pada akhirnya akan menghasilkan penguatan utama atau sebaliknya mungkin ia akan lenyap.
Perantaian
Perantaian dapat diartikan sebagai satu respon yang dapat membawa organisme berhubungan dengan stimuli yang bertindak sebagai SD untuk respon lainnya, yang pada gilirannya akan menyebabkan terjadinya stimuli yang menyebabkan munculnya respon ketiga, dan seterusnya.
Untuk menjelaskan terjadinya perantaian dari sudut pandang Skinner, kita harus menggunakan konsep penguatan sekunder dan pergeseran asosiatif. karena asosiasinya dengan penguat primer, kejadian sebelum pemberian makanan akan menjadi penguat sekunder. Jadi, tindakan melihat tuas itu sendiri akan menjadi penguat sekunder dan respon menatap tuas itu akan diperkuat dengan adanya tuas.
Perkembangan respons berantai selalu berasal dari penguat utama terus ke belakang. semakin banyak stimuli lainyang menjadi penguat sekunder, maka rantainya semakin panjang. Skinner (1953) mengatakan, suatu respons mungkin menghasilkan atau merubah beberapa variabel yang mengontrol respons lainnya. Hasilnya adalah sebentuk “rantai”. Ia mungkin tidak terlalu tertata rapi.
Penguat Positif dan Negatif
Primary positive reinforcement (penguatan positif primer) adalah sesuatu yang secara alamiah memperkuat bagi organism dan berkaitan dengan survival, seperti makanan dan minuman. Sebuah penguat positif, baik primer atau sekunder, jika ditambahkan ke situasi oleh suatu respon tertentu, maka akan meningkatkan probabilitas terulangnya respon tersebut. Sedangkan primary negative reinforcer (penguat negatif primer) adalah sesuatu yang membahayakan secara tidak alamiah bagi organisme, seperti suara amat tinggi atau setrum listrik. Sebuah penguat negatif, baik primer atau sekunder, jika dihilangkan dari situasi oleh suatu respon tertentu, maka akan meningkatkan probabilitas terulangnya respon tersebut.


Hukuman
Punishment (hukuman) adalah mencegah pemberian sesuatu yang diharapkan organisme, atau memberi organisme sesuatu yang tidak diinginkannya. Hukuman terjadi ketika suatu respon menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau menambahkan sesuatu yang negatif. Argumen-argumen yang menentang penggunaan hukuman:
1.      Hukuman menyebabkan efek samping emosional yang buruk. Organisme yang dihukum menjadi takut, dan ketakutan itu digeneralisasikan ke sejumlah stimuli yang terkait dengan stimuli yang ada pada saat hukuman diterapkan.
2.      Hukuman menunjukkan apa yang tidak boleh dilakukan organisme, bukan apa yang seharusnya dilakukan. Sering kali hukuman hanya memberi informasi bahwa respon yang di hukum itu adalah respon yang tidak akan melahirkan penguatan dalam situasi tertentu.
3.      Hukuman menjustifikasi tindakan menyakiti pihak lain.
4.      Berada dalam situasi di mana perilaku yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan tanpa mendapat hukuman lagi mungkin akan menyebabkan anak merasa diperbolehkan melakukannya lagi.
5.      Hukuman akan menimbulkan agresi terhadap pelaku penghukum dan pihak lain. Hukuman dapat menyebabkan organisme yang di hukum menjadi agresif, dan agresi ini memungkinkan timbulnya problem tambahan.
6.      Hukuman sering mengganti respons yang tidak diinginkan dengan respons yang tak diinginkan lainnya.
Alternatif untuk Hukuman
Menurut Skinner ada beberapa alternatif yang dapat digunakan selain pemberian hukuman, yaitu dengan cara membiarkan organisme melakukan respons yang tak diinginkan itu sampai ia bosan atau memperkuat perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku yang tak diharapkan.
Perbedaan konsep belajar menurut Thorndike, Skinner dan Pavlov
         Perbedaan
         Thorndike
           Skinner
           Pavlov
Jenis pengkondisian
Instrumental Conditioning
Operant Conditioning
Classical Conditioning
Extinction
Dalam law of exercise, apabila tidak  pelatihan selanjutnya, maka akan hilang perilaku yang telah kita dapat atau bentuk
Apabila tidak ada reward (reinforcement)
Extinction terjadi apabila tidak ad US dan hanya CS saja yang diberikan
Reinforcement
Reinforcement berada di akhir, dan digunakan untuk menimbulkan perilaku
Reinforcement boleh diberikan tetapi jangan berlebihan, hindari punishment
Reinforcement berda diawal, dan digunakan untuk pengkondisian
Generalisasi
Semakin dekat akan memberikan respon
                  -
Semakin mirip akan memberikan respon
Pengertian belajar
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.
Belajar adalah proses perubahan-perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.
Segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil daripada conditioning. Yaitu hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan- kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya dalam kehidupannya.
Persamaan konsep belajar menurut Thorndike, Skinner dan Pavlov
  • Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
  • Dilakukan pemberian reinforcement untuk meningkatkan perilaku.
  • Dalam teknis penelitian menggunakan binatang.
  • Semua konsep belajar digunakan untuk membentuk perilaku, apabila tidak terjadi perubahan perilaku maka dianggap tidak mengalami proses belajar.
  • Menghindari punihsment dalam pembentukkan perilaku


Jadwal Penguatan
1.      Continuous Reinforcement Schedule (jadwal penguatan berkelanjutan). Setiap respons yang tepat selama akuisisi akan diperkuat. Biasanya dalam studi penguatan parsial, hewan dilatih dahulu selama periode training awal.
2.      Fixed Interval Reinforcement Schedule (jadwal penguatan interval tetap). Hewan akan diperkuat untuk satu respon yang dibuat hanya setelah sederet interval waktu.
3.      Fixed Ration Reinforcement Schedule (jadwal penguatan rasio tetap), setiap respon ke-n yang dilakukan hewan akan diperkuat. Faktor yang digunakan dalam menentukan kapan suatu respon diperkuat adalah jumlah dari respon yang diberikan.
4.      Variable Interval Reinforcement Schedule (jadwal penguatan interval variabel). Hewan diperkuat setelah memberi respons pada akhir interval dari durasi variabel.
5.      Variable Ratio Reinforcement Schedule (jadwal penguatan rasio variabel) ini menghasilkan tingkat respons yang tertinggi di antara lima jadwal penguatan di atas.
6.      Concurrent Schedule and the Matching Law (jadwal pengutan secara bersamaan). Menurut Skinner dalam dalam jadwal penguatan ini, frekuensi relatif dari perilaku akan sesuai dengan frekuensi relatif dari penguatan.
7.      Concurrent Chain Reinforcement Schedule (jadwal penguatan rantai secara bersamaan). Jadwal penguatan ini digunakan untuk meneliti perilaku yang kompleks. Dengan jadwal penguatan rantai secara bersamaan ini, maka perilaku hewan selama fase awal eksperimen akan menentukan jadwal penguatan apa yang akan diterima selama fase kedua atau fase penghentian
8.      Progressive Ratio Schedule and Behavioral Economics
Dengan progressive ratio reinforcement scedhule (jadwal penguatan rasio progresif) dan rasio respons terhadap penguatan secara sistematis ditingkatkan selama sesi training selanjutnya. Sementara jadwal bersamaan dan jadwal rantai bersamaan dapat dipakai untuk menangani problem piliha yang cukup rumit, jadwal ratio progresif  bisa menyediakan alat untuk mempelajari perilaku kemanjuran penguat yang kompleks.
Pada intinya, metode rasio progresif mengharuskan hewan percobaan menunjukkan dalam term behavioral, tingkat maksimum yang mesti “dibayarkan” hewan itu untuk mendapatkan penguat tertentu. Karena satu-satunya modal yang dimiliki hewan saat itu adalah perilakunya, kita meningkatkan rasio respon terhadap penguat untuk melihat seberapa keras kah atau seberapa lama kah suatu organism berusaha untuk mendapatkan penguatan. Kita sekali lagi menegaskan bahwa problem kemanjuran penguatan adalah problem yang kompleks yang mungkin mesti dikaji melalui banyak cara.
Perilaku Verbal
Skinner percaya bahwa perilaku verbal (bahasa) dapat dijelaskan dalam konteks teori penguatan. Bicara dan mendengar adalah respons-respons yang dipengaruhi oleh penguatan, seperti halnya respon lainya. Karenanya, setiap ucapan akan cenderung diulang jika ia diperkuat. Skinner menggolongkan respons verbal berdasarkan bagaimana mereka terkait dengan penguatan, yakni dari segi apa yang harus dilakukan agar respon itu diperkuat. Klasifikasi ini antara lain:
1.      Mand
Mand muncul saat permintaan dipenuhi, ucapan diperkuat, dan saat kebutuhan seseorang muncul lagi di waktu yang lain, orang itu kemungkinan akan mengulangi mand tersebut.
2.      Tact
Tact adalah penamaan objek atau kejadian di lingkungan dengan tepat, dan penguatannya berasal dari penguatan kesesuaian antara lingkungan dan perilaku verbal seseorang.
3.      Echoic Behavior
Suatu echoic behavior adalah perilaku verbal yang diperkuat saat perilaku verbal orang lain diulang secara verbatim (persis kata demi kata). Echoic behavior sering merupakan prasyarat untuk perilaku verbal yang lebih kompleks
4.      Autoclitic Behavior
Istilah autoclitic dimaksudkan untuk menunjukkan perilaku yang didasarkan pada atau bergantung pada perilaku verbal lain.
Kontrak Kontigensi
Countingency contracting (kontrak kontigensi) adalah penyusunan semacam tata situasi dimana seseorang mendapat sesuatu yang diinginkannya apabila orang itu bertindak dalam cara tertentu. Beberapa situasi bisa ditata sederhana dan mencakup perilaku sederhana. Kontrak kontinguensi adalah cara memodifikasi perilaku melalui kontinguensi penguatan langsung ketimbang penguatan tidak langsung. Diharapkan bahwa setelah perilaku yang diinginkan terbentuk dengan menggunakan prosedur ini, perilaku yang diinginkan itu sendiri akan bisa menjalankan fungsinya untuk mendapatkan penguatan dari lingkungan sosial.
Sikap Skinner Terhadap Teori Belajar
Skinner percaya bahwa kejadian behavioral harus dideskripsikan dalam term hal-hal yang langsung mempengaruhi perilaku dan tidak  logis jika kita berusaha untuk menjelaskan perilaku dalam term kejadian fisiologis. Karena alasan ini, metode riset Skinner disebut “pendekatan organism kosong”.
Kebutuhan akan teknologi perilaku
Skinner menganggap teknologi perilaku yang disusun dengan cermat akan bisa membantu manusia memecahkan masalah, namun banyak orang akan menentang teknologi ini karena nampaknya ia bertentangan dengan sejumlah kepercayaan tentang diri  kita, terutama diri manusia sebagai mahkluk yang rasional, bebas, dan bermartabat. Skinner  (1971) berpendapat bahwa kepercayaan itu mengganggu solusi problem utama kita dan juga mencegah perkembangan alat yang bisa memecahkan problem tersebut.
Kesalahan Perilaku Organisme
Pandangan yang berbeda dengan pendapat bahwa hukum belajar yang sama berlaku untuk semua mamalia tampaknya adalah pandangan yang berkaitan dengan konsep insting, sebuah konsep yang ingin dibuang oleh behavioris. Mereka percaya pada adanya insting mengatakan bahwa spesies yang berbedamemiliki kecenderungan bawaan yang berbeda yang berinteraksi dengan hukum belajar atau bahkan menolak hukum itu
Dengan proses eliminasi,seseorang mau tak mau melihat fenomena autoshaping mengandung pola perilaku instingtif. Selanjutnya dapat diasumsikan bahwa dalam keadaan dorongan tinggi, perilaku seperti itu dapat dengan mudah dimunculkan dengan setiap stimulus dalam lingkungan hewan yang memudahkan pemunculan respons yang berkaitan dengan tindakan makan. Jika kita mendapat penjelasan instingsif untuk autoshaping ini, maka kita harus menyimpulkan bahwa tidak ada proses belajar yang terjadi.
Pandangan Skinner tentang Pendidikan
Menurut Skinner, belajar akan berlangsung sangat efektif apabila: (1) informasi yang akan di pelajari disajikan secara bertahap, (2) pembelajar segera diberi umpan balik (feedback) mengenai akurasi pembelajaran mereka (yakni, setelah belajar mereka segera diberi tahu mereka udah memahami informasi dengan benar atau tidak), dan (3) pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri.
Warisan Skinner 
PSI (Personalized Systems of Instruction) pada mulanya dinamakan keller plan yang diambil dari nama Fred Keller (1899-1996), yang mengembangkan metode ini ( Keller, 1968; Keller & Sherman,1974). Seperti belajar terprogram, metode PSI mengindividualisasikan dan memberikan umpan balik yang sering dan cepat mengenai kinerja siswa. Memberikan pembelajaran secara individual biasanya menggunakan empat langkah yaitu:
1.      Menentukan materi yang akan diajarkan
2.      Membagi materi menjadi segmen-segmen tersendiri.
3.      Menciptakan metode evaluasi sejauh mana siswa telah menguasai materi dalam segmen tertentu.
4.      Mengizinkan siswa melangkah dari satu segmen ke segmen lainnya sesuai kemampuan mereka.
Penekanan dalam pengajaran PSI adalah pada penguasaan materi segmen yang diajarkan. Biasanya ditunjukkan dengan kinerja pada ujian ringkas dan terfokus. Instruktur dapat meminta siswa menguasai materi secara menyeluruh sebelum berpindah ke segmen lain.
Instruksi Berbasis Komputer
Ketika computer dipakai untuk menyajikan pengajaran terprogram atau jenis materi pelajaran lainnya, proses ini dinamakan Computer-based instruction (cbi).
Computer bukan hanya dapat digunakan untuk menyajikan materi instruksional, tetapi juga bisa untuk mengevaluasi seberapa baikah materi telah dipelajari. Setelah satu segmen program telah diselesaikan computer dapat memberikan tes, menilainya, dan membandingkan nilainya dengan nilai siswa lain yang menjalankan program yang sama. Jadi, computer  tidak hanya memberikan tanggapan langsung selama proses belajar, tetapi juga memberikan hasil tes secara langsung baik itu kepada siswa maupun kepada guru.
Format pendidikan yang terkait dengan CBI adalah “kelas virtual”, terkadang disebut sebagai on-line education (pendidikan online). Berkat teknologi computer yang semakin canggih kini siswa duduk di depan computer yang jaraknya ribuan mill begitu jauhnya dengan sumber informasi untuk melakukan interaksi.
Aplikasi Skinner terhadap Pembelajaran
Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Bahan yang dipelajari di analisis sampai pada unit-unit secara organis
b.      Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat
c.       Proses belajar harus mengikuti iramadari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sistem modul
d.      Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostik
e.       Dalam proses pembelajaran lebih dipentingakn aktivitas mandiri
f.       Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman
g.      Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk menghindari pelanggaran agar tidak menghukum
h.      Tingkah laku yang diinginkan pendidik di beri hadiah
i.        Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
j.        Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan
k.      Daam pembelajaran sebaiknya digunakan pembentukan (shaping)
l.        Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan
m.    Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine
n.      melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya masing-masing karena tiao anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks
Kelebihan dan kekurangan Menurut B.F. Skinner
a. Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.

b. Kekurangan
Beberapa kelemahan  dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret E. B. G. 1994) adalah bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa lengkap; analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis, (ii) keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.
Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar