Senin, 16 April 2012

Layanan Konseling Kelompok


 Konseling Kelompok

A.Pengertian Konseling Kelompok
           
Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik  memperoleh kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas adalah masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok. Konseling kelompok yakni terdiri dari konselor, ada klien yaitu para anggota kelompok yang jumlahnya lebih dari seorang. Konselor sebagai pemimpin kelompok yang terdiri dari 5-10 orang . Peranan anggota yakni berpartisipasi dalam dinamika sosial, menyumbang pengentasan masalah, dan menyerap bahan untuk pemecahan masalah. Disana di usahakan  terjadi hubungan konseling dalam suasana yang hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban. Dalam proses ini juga ada pengungkapan dan permasalahan klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah.
Selain membantu menyelesaikan masalah klien,dalam Konseling kelompok juga digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dalam tujuh bidang, yakni psikososial, vokational, kognitif, fisik, seksual, moral dan afektif . Masalah-masalah yang dibawa oleh masing-masing anggota itu nantinya akan dikemukakan dalam kegiatan kelompok. Oleh karena itu akan muncul sejumlah masalah yang berbeda-beda yang akan dibicarakan melalui dinamika interaksi sosial dalam kelompok itu. Mengenai masalah yang dibahas dalam konseling, selain masalah yang bervariasi , konselor dapat menetapkan permasalahan tertentu yang akan dibahas melalui persetujuan para anggota kelompok. Topik atau masalah yang diajukan haruslah topik yang hangat, merangsang dan menantang serta sesuai dengan tingkat kemampuan anggota, sehingga seluruh anggota merasa terpanggil untuk ikut membicarakannya.
Sebagaimana dalam konseling perorangan, konseling kelompok menghendaki agar para anggota dapat mengungkapkan dan mengemukakan keadaan diri masing-masing sepenuh-penuhnya dan seterbuka mungkin. Dalam hal ini, asas kerahasiaan menjadi menonjol.Masing-masing klien perlu mempercayai konselor dan rekan-rekan mereka sesama anggota kelompok, bahwa kerahasiaan segenap apa yang mereka kemukakan terjamin sepenuhnya. Pernyataan konselor yang meyakinkan dihadapan segenap anggota kelompok bahwa ia benar-benar akan menjaga kerahasiaan seluruh anggota kelompok secara signifikan mempengaruhi kehendak dan sikap para anggota itu mengemukakan apa yang ingin dikemukakan di dalam kelompok itu. Lebih jauh, konselor juga harus bisa membina semua anggota kelompok agar mereka menyadari rahasia temannya, sehingga dengan demikian mereka saling mempercayai. Sikap konselor dan para anggota serta suasana yang sepenuhnya sejalan dengan asas kerahasiaan,itu merupakan salah satu aturan yang khas harus diikuti oleh seluruh anggota kelompok, dan hal itu merupakan ciri khusus pula dari konseling kelompok.

B. Bentuk Konseling Kelompok
1.      T-Group
T-group dibentuk pada tahun 1947 oleh The Basic skills Training of the National Training Laboratory untuk mengembangkan keterampilan interpersonal dan sensitivitas komunikasi. T-group terbentuk secara tak berstruktur terdiri atas 10-12 orang dengan menekankan pola-pola hubungan dan perilaku interpersonal. Mereka saling mengenal kekuatan dan kelemahan kepribadian masing-masing dalam suasana tak berstruktur.
Ada tiga karakteristik T-Group yaitu :
·         T-Group sebagai laboratori belajar
·         T-Group memusatkan pada bagaimana belajar
·         T-Group menekankan pada ide-ide, perasaan dan reaksi yang segera muncul.

2.      Kelompok pertumbuhan pribadi
Kelompok ini biasanya terbentuk atas 8-12 orang anggota dan memusatkan pada anggota dalam kelompok dengan memperhatikan implikasinya bagi perilaku diluar kelompok. Tujuan kelompok ini adalah memberikan bantuan bagi pertumbuhan pribadi, meningkatkan kepekaan perasaan individu dan orang lain, dan memperbesar kesadaran diri sendiri.

3.      Konsultasi Kelompok Keluarga
Dibentuk untuk membantu individu yang mempunyai masalah-masalah keluarga. Dalam konsultasi ini ada tiga atau empat konselor, mengadakan pertemuan agarterjadi interaksi dan komunikasi antar anggota kelompok keluarga untuk saling tukar informasi dan pengalaman. Dengan demikian maka masalah-masalah keluarga dapat diatasi dengan baik.

4.      Terapi Kelompok
Terapi ini biasanya diarahkan kepada individu yang mengalami gangguan pribadi yang serius.

C. Tujuan Konseling Kelompok
Menurut Munro & Dinkmeyer tujuan konseling kelompok adalah sebagai berikut:
a.       Untuk membantu setiap anggota kelompok mengetahui dan memahami dirinya untuk membantu dengan proses pencarian identitas.
b.      Sebagai hasil pemahaman diri, untuk mengembangkan penerimaan diri dan perasaan pribadi yang berharga.
c.       Untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan interpersonal yang memungkinkan orang untuk menanggulangi tugas-tugas perkembangan dalam bidang sosial pribadi.
d.      Untuk mengembangkan kemampuan pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan untuk mentransfer kemampuan tersebut ke dalam kontak sosial dan sekolah.
e.       Untuk mengembangkan sensitivitas terhadap kebutuhan orang lain dan pengakuan tanggung jawab atas perilakunya sendiri. Untuk menjadi lebih mampu dalam mengidentifikasi perasaan orang lain disamping mengembangkan kemampuan yang lebih besar untuk menjadi empatik.
f.       Untuk belajar menjadi seorang pendengar yang empatik yang mendengarkan tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga perasaan yang menyertai apa yang dikatakan.
g.      Untuk menjadi persis dengan dirinya (menjadi diri sendiri = be your self).
h.      Untuk membantu setiap anggota merumuskan tujuan khusus yang dapat diukur dan diamati bagi dirinya, untuk membuat suatu komitmen kearah pencapaian tujuan tersebut.

D. Pelaksanaan Konseling Kelompok
            Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mendasar dalam pelaksanaan konseling individu dengan konseling kelompok.Namun dalam hal tertentu ada beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan konseling kelompok,yaitu:
1.      Memilih Anggota Kelompok
Anggota kelompok yang akan berpartisipasi dalam konseling kelompok hendaknya dipertimbangkan dan dipilih dengan cermat sesuai dengan kesamaan minat dan masalahya.klien juga hendaknya memilik keinginan untuk memperoleh bantuan dan berpartisipasi dalam kelompok agar pelaksanaan konseling kelompok dapat berjalan dengan baik.
2.      Ukuran Kelompok
Banyaknya anggota kelompok  dapat mempengaruhi komunikasi dan interaksi antar mereka.Biasanya terdiri dari 5 sampai 8 orang anggota cukup memadai ,namun pelaksanaannya tergantung dari proses dan isi konseling.
3.      Lama dan Frekwensi Pertemuan
Konselor hendaknya mempertimbangkan berapa lama dan berapa kali pertemuan konseling berlangsung.Tergantung dari kondisi,proses dan isi konseling.
4.      Hakekat Hubungan
Hendaknya diperhatikan benar bentuk hubungan dalam proses konseling.Ada dua model hubungan,yaitu:hubungan yang berpusat pada para anggota dan hubungan yang berpusat pada konselor.
5.      Mengembangkan dan Memelihara Hubungan
Hendaknya konselor dapat mengembangkan dan menciptakan hubungan antara anggota dan konselor.Selama konseling anggota diusahakan agar dapat mendengarkan secara mendalam,membantu orang lain untuk bicara,mendiskusikan masalah,mendiskusikan perasaan,mengkonfrontasi,dan merencanakan tindakan.
6.      Tanggung Jawab Konselor
Tanggung jawab konselor dalam konseling kelompok adalah sejajar dengan situasi konseling individual,yaitu menumbuhkan perasaan diterima ,hangat dan pemahaman.Konselor hendaknya memperhatikan dan anggota dalam interaksinya,menumbuhkan rasa percaya diri pada anggota dan masalahnya.
7.      Tanggung Jawab Anggota Kelompok
Para anggota kelompok bertanggung jawab untuk membentuk  suatu hubungan yang bersifat membantu.Melalui interaksi,setiap anggota membantu menumbuhkan dan memelihara suasana psikologis yang kondusif dalam konseling kelompok.
8.      Beberapa Tehnik Kelompok
Tehnik kelompok yang dapat digunakan dalam konseling kelompok hendaknya dipertimbangkan sesuai dengan pemilihan dan pelaksanaannya.
E. Penyelenggaraan Konseling Kelompok di Sekolah
            Dalam kegiatan konseling kelompok,hal-hal yang perlu ditampilkan oleh seluruh anggota kelompok adalah
a.       Membina keakraban dalam kelompok
b.      Melibatkan diri secara penuh dalam suasana kelompok
c.       Bersama-sama mencapai tujuan kelompok
d.      Membina dan mematuhi aturan kegiatan kelompok
e.       Ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok
f.       Berkomunikasi secara bebas dan terbuka
g.      Membantu anggota lain dalam kelompok
h.      Memberikan kesempatan kepada anggota lain dalam kelompok,menyadari pentingnya kelompok

F.  Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa
Konseling kelompok merupakan tempat bersosialisasi dengan anggota kelompok dimana masing-masing anggota kelompok akan mamahami dirinya dengan baik. Berdasarkan pemahaman diri itu dia lebih rela menerima dirinya sendiri dan lebih terbuka terhadap aspek-aspek positif dalam kepribadiannya, selain itu dalam layanan konseling kelompok ketika dinamika kelompok sudah dapat tercipta dengan baik ikatan batin yang terjalin antar anggota kelompok akan lebih mempererat hubungan diantara mereka sehingga masing-masing individu akan merasa diterima dan dimengerti oleh orang lain, serta timbul penerimaan terhadap dirinya sendiri.
Keefektifan layanan konseling kelompok telah banyak dibuktikan dalam berbagai penelitian eksperimen, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Atik Siti Maryam dengan judul “ Keefektifan Layanan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa”. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh layanan konseling kelompok terhadap kepercayaan diri siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Partono dengan judul “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Pengembangan Kecerdasan Emosional”. Pada bagian membina hubungan diperoleh data bahwa sebelum mendapatkan layanan konseling kelompok sebesar 74% dan setelah mendapatkan layananan konseling kelompok meningkat menjadi 79% dan pada bagian mengelola emosi diperoleh data bahwa sebelum mendapatkan layanan konseling kelompok sebesar 78% dan setelah mendapatkan layanan konseling kelompok meningkat menjadi 82%.
Konseling kelompok sebagai layanan yang dipandang mempunyai kontribusi yang penting bagi kelompok sangat membantu siswa untuk meningkatkan penyesuaian diri. Corey (1985) menerangkan bahwa konseling kelompok sangat berguna bagi remaja karena memberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan, konflik dan merealisasikan bahwa mereka senang berbagi perhatian dalam kelompok. Corey (1985: 9) juga menerangkan bahwa konseling kelompok remaja mempunyai keunikan memberikan kesempatan untuk menjadi instrumen bagi perkembangan pribadi orang lain, karena kesempatan untuk berinteraksi sangat membantu situasi kelompok sehingga para anggotanya dapat menyampaikan apa yang diinginkan dan dapat saling membantu dalam hal pengertian dan penerimaan diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar