Senin, 16 April 2012

Bimbingan Karir Anne Roe

Bimbingan karir
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Bimbingan Karir Anne Roe

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha1Brg469MumCrLXFgGkVrGFv2QCsWmdoOoSR0z1xTLjrWmCjoQeTLNYXpuRULndW3uSVEa1hcA-kzvYS__7hR9BdjE9c3LhXeydWSadZnZW1d6sY0J2Vkv8vyH2drBq61NkN_DZL8s7Q/s320/ann+roe.jpg           Pada tahun 1965 Anne Roe menerima penghargaan dari American Psychological Association dalam acara Richardson Kreativitas Award. Anne menerima penghargaan "the most outstanding contribution during lite preceding year or recent years toward improving creative and innovative talents or developing or utilizing sucli talents." Yaitu sebagai kontribusi yang paling beredar pada tahun sebelumnya atau tahun-tahun terakhir terhadap meningkatkan bakat kreatif dan inovatif atau mengembangkan atau memanfaatkan bakat suci.

Anne Roe menerima pendidikan di Denver Sekolah Umum untuk mendapatkan gelar BA dan MA di University of Denver Anne Dilatih sebagai seorang psikolog klinis dan memegang sejumlah  penelitian, hingga 1947  ketika ia menjadi Direktur Studi Ilmuwan disponsori oleh Institut Kesehatan Mental Nasional. Pada tahun 1952 ia mengadakan Fellowship Pada tahun 1957 ia menjadi dosen psikologi di New York University, tapi pindah ke Cambridge pada tahun 1959, di mana ia diselenggarakan berturut-turut di Harvard University tulisan dosen di bidang pendidikan dan asosiasi penelitian; Direktur, Pusat Penelitian Karir.

Namun Anne Roe kembali bergerak ke arah barat menjadi dosen psikologi di University of Arizona. Kecuali untuk beberapa tahun dengan Administrasi Veteran sebagai kepala unit pelatihan,Anne telah terlibat langsung dalam penelitian. Hal ini telah mencakup topik-topik  fungsi intelektual pada orang dewasa normal, dan gangguan mental, perilaku bayi baru lahir anak asuh dari latar belakang yang berbeda; efek dari alkohol; kepribadian dari para ilmuwan dan seniman, psikologi dari pekerjaan, perilaku dan evolusi , dan psikologi kreativitas.

A.    Latar Belakang Munculnya Teori

Hubungan dini di dalam keluarga dan pengaruhnya kemudian terhadap arah karir merupakan fokus utama karya Anne Roe (1956). Analisis tentang perbedaan dalam kepribadian, aptitude, intelligensi, dan latar belakang yang mungkin terkait dengan pilihan karir merupakan tujuan utama penelitiannya. Dia meneliti sejumlah ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika, biologi, dan sosial untuk menentukan apakah arah vokasional itu erat hubungannya dengan perkembangan dini kepribadian.

Roe (1956) menekankan bahwa pengalaman pada awal masa kanak-kanak memainkan peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam bidang yang dipilih seseorang. Penelitiannya menginvestigasi bagaimana pola asuh orang tua (parental styles) mempengaruhi hierarki kebutuhan anak, dan bagaimana hubungan antara kebutuhan ini dengan gaya hidup masa dewasanya. Dalam mengembangkan teorinya, dia menggunakan teori Maslow tentang Hierarchy of Needs sebagai dasar. Struktur kebutuhan seorang individu  menurut Roe, sangat dipengaruhi oleh frustasi dan kepuasan pada awal masa kanak-kanak. Misalnya, individu yang menginginkan pekerjaan yang menuntut kontak dengan orang (person oriented) adalah mereka yang didorong oleh kebutuhan yang kuat untuk memperoleh kasih sayang dan mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok. Mereka yang memilih jenis pekerjaan non-person oriented akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman pada tingkat yang lebih rendah. Roe berhipotesis bahwa individu yang senang bekerja dengan orang adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh kehangatan dan penerimaan, dan mereka yang menghindari kontak dengan orang adalah yang dibesarkan oleh orang tua yang dingin atau menolak kehadiran anaknya.

Roe (1956) mengklasifikasikan okupasi ke dalam dua kategori utama: person oriented dan nonperson oriented. Dia berpendapat bahwa pemilihan sebuah kategori okupasi terutama didasarkan atas struktur kebutuhan individu tetapi tingkat pencapaian dalam suatu kategori lebih tergantung pada tingkat kemampuan dan latar belakang sosio-ekonomi individu. Iklim hubungan antara anak dan orang tua merupakan kekuatan utama yang membangkitkan kebutuhan, minat, dan sikap yang kemudian tercermin dalam pemilihan pekerjaan.

Roe memodifikasi teorinya setelah beberapa studi menyangkal pendiriannya bahwa perbedaan interaksi orang tua-anak menghasilkan perbedaan dalam pemilihan pekerjaan. Kini dia mengambil posisi bahwa orientasi dini seorang individu terkait dengan keputusan utama yang diambilnya di kemudian hari terutama dalam pemilihan okupasi tetapi variable-variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam teorinya pun merupakan faktor-faktor yang penting.

B.     Inti Teori

Pada dasarnya teori Anne Roe menekankan unsur perkembangan dalam pilihan karir yang di pengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya. Dalam perkembangan jabatan Anne Roe menekankan dampak dari keseluruhan pengalaman anak kecil dalam lingkungan keluarga inti. Gaya interaksi orang tua dan anak, serta pengaruh pola pendidikan keluarga menjadi kebutuhan perkembangan anak yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi dan gaya hidup dewasa nanti.
On the basis of her intensive investigations of scientities’ early childhoods, Anne Roe (1957) created a theory that emphasizes need satisfaction in career chois. Persons from child-centered, rejecting, for accepting humes are predisposet to compensate for ( or duplicate) in their jobs experiences that they missed ( or enjoyt) in their childhood homes.

Dari pendapat Roe di atas timbulah tiga kategori pendidikan yang di terapkan oleh orang tua,  diantaranya :
1.      Menjauhi anak
Perilaku orang tua yang menjauhi anak cenderung akan bersifat ;
a.       Menolak : dingin, bermusuhan, menunjukkan kekurangan-kekurangan dan mengabaikan preferensi-preferensi dan opini-opini anak.
b.      Mengabaikan: memberikan perawatan fisik minimum tidak memberikan afeksi, dingin tetapi tidak menghina.

2.      Konsentrasi Emosional pada Anak
Pemusatan perhatian pada anak memiliki dua kategori,yaitu :
a.                Overprotecting. Memberikan perlindungan berlebih-lebihan (cenderung hangat), terlalu baik, penuh kasih sayang, membolehkan sedikit kebebasan pribadi, melindungi dari yang menyakitkan.
b.               Overdemanding. Terlalu menuntut (cenderung dingin), menentukan standar-standar tinggi, mendesak untuk memperoleh prestasi akademik yang tinggi, dalam bentuknya yang ekstrim cenderung menolak.

3.      Penerimaan terhadap Anak
Pola penerimaan terhadap anak di bagi menjadi dua, yaitu ;
a.       Santai (casual): sedikit kasih sayang, responsif kalau pikiran tidak kacau, tidak ambil pusing tentang anak, membuat beberapa peraturan dan tidak melaksanakannya
b.      Penuh kasih (loving): memberikan perhatian hangat dan penuh kasih sayang, membantu dengan rancangan-rancangan, menggunakan penalaran dan bukan hukuman, mendorong independensi.

Dari subdivisi kategori emosional yang ada di dalam rumah menurut Roe, Kategori penuh kasih, overprotective dan overdemanding akan cenderung menghasilkan seseorang yang kejuruannya beroriantasi pada kontak dengan orang lain (Person Oriented). Sedangkan kategori santai, menolak dan mengabaikan cenderung menghasilkan seseorang yang kejuruannya beroriantasi pada benda – benda (Non_Person Oriented).

Selain itu Anne Roe juga menerapkan klasifikasi hirarkis mengenai tahap – tahap kebutuhan (needs) manusia yang di kemukakan oleh Maslow. Pendapat Maslow, kebutuhan – kebutuhan pada tahap lebih tinggi tidak akan di rasakan dan di hayati kalau kebutuhan pada tahap di bawahnya tidak terpenuhi secara memuaskan.




Anne Roe dalam  mengembangkan teori Maslow yang diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Kebutuhan Fisiologis
2.      Kebutuhan rasa aman (psikis dan fisik)
3.      Kebutuhan kasih sayang dan kebersamaan
4.      Kebutuhan penghargaan diri
5.      Kebutuhan aktualisasi diri

Dengan demikian struktur kebutuhan seorang individu, menurut Roe, sangat dipengaruhi oleh frustasi dan kepuasan pada awal masa kanak-kanak. Misalnya, individu yang menginginkan pekerjaan yang menuntut kontak dengan orang adalah mereka yang didorong oleh kebutuhan yang kuat untuk memperoleh kasih sayang dan mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok. Mereka yang memilih jenis pekerjaan non-orang akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman pada tingkat yang lebih rendah. Roe berhipotesis bahwa individu yang senang bekerja dengan orang adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh kehangatan dan penerimaan, dan mereka yang menghindari kontak dengan orang adalah yang dibesarkan oleh orang tua yang dingin dan/atau menolak kehadiran anaknya.

Roe menggolongkan seluruh jabatan atas dua kategori dasar, yaitu :
1.      Person Oriented, jabatan yang berorientasi pada kontak dengan orang lain. Misalnya orang – orang yang suka bekerja bersama dengan orang lain, di anggap cenderung demikian karena mereka menghayati kebutuhan yang kuat untuk di terima baik oleh orang lain. Semua orang ini di didik oleh orang tua yang menunjukan sikap menerima dan menyayangi.
Contohnya : jasa, bisnis, menejemen, pelayanan sosial, dan aktivitas dibidang cultural.
2.      Non- Person Oriented, yang berorientasi pada benda-benda. Misalnya orang- orang yang lebih suka bekerja dengan menangani barang atau benda tanpa mencari kontak dengan individu di sekitarnya itu di anggap berkecenderungan demikian karena mereka menghayati kebutuhan yang kuat untuk merasa aman dan terlindung dari bahaya.
Contohnya : teknologi, pekerjaan di lapangan seperti pertanian dan pertambangan dan penelitian ilmiah.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Anne Roe mengkategorikan klasifikasi pekerjaan seperti table yang di bawah ini.

TABEL I
KLASIFIKASI JABATAN MENURUT ANNE ROE
Kelompok
Tingkatan
Pemberi Layanan (service)
Usaha atau Dagang (Business Contact)
Organisasi (Organijation)
Teknologi (Technology)
Pekerjaan Lapangan (Out door)
Pengetahuan (Science)
Budaya (General Cultural)
Seni dan Pertunjukan (Art and Entertainment)
Profesional dan Manajerial II
Profesional dan Manajerial II
Semi Profesional dan Small Business
Skilled
Semiskilled
Unskilled

            Orang/seseorang yang memiliki kecenderungan lebih banyak berorientasi orang, kebanyakan memilih kelompok I, II, VII ,dan VIII, yaitu : kelompok pemberian layanan (service), usaha atau dagang (business contract), budaya (general cultural), serta seni dan pertunjukan (art and entertainment).

            Sedangkan orang yang memiliki kecenderungan lebih banyak berorientasi kepada bukan orang atau kebendaan kebanyakan memilih kelompok IV, V, dan VI yaitu : kelompok teknologi (technology), pekerjaan lapangan (out door), dan pengetahuan (science).

            Dalam bukunya The Psichology Of Occupations(1956), Menurut Roe kategori jabatan di tentukan oleh kemampuan seseorang dan latar belakang sosial-kulturalnya. Menegaskan pula bahwa rata – rata anak yang berusia 18 tahun kepentingannya akan cenderung mengkristal pada populasi umum. Berlainan dengan karya tulisnya yang terbit (1972) Roe meninggalkan pandangannya bahwa corak pergaulan orang tua dan anak yang berbeda - beda akan menghasilkan pilihan jabatan yang berlainan. Dalam hal ini Samuel H. Osipow (1973) berpendapat bahwa konselor sekolah dapat membantu orang muda yang belum mengenal dirinya sendiri mengenai pengaruh kebutuhan pokok yang melandasi motifasinya dalam memperjuangkan suatu gaya hidup (life style). Dengan demikian konselor sebaiknya meningkatkan tahap kebutuhan klien karena jaminan ekonomis saja tidak membuat orang dewasa selalu merasa bahagia.

C.    Keunggulan dan Kelemahan Teori
1.       Keunggulan
  Dengan adanya teori Roe ini dapat mempermudah mengklasifikasikan jabatan apa yang sesuai dengan potensi individu tersebut berdasarkan pola asuh orang tua, interaksi, serta pemenuhan kebutuhan.
  Dengan melihat cultural seseorang  maka dalam penyesuaian diri di lingkungan pekerjaan akan lebih mudah untuk mempertahankan jabatannya.
  Memudahkan konselor dalam memberikan layanan karir kepada klien dengan melihat latar belakang klien di masa kecil.
  Memudahkan konselor dalam memberikan layanan karir pada kliennya, karena menurut roe karir anak di pengaruhi oleh pola asuh orang tua.

2.      Kelemahan
  Dalam menentukan jabatan karir tidak menggunakan nilai studi sebagai acuannya sehingga pendidikan kurang di minati.
  Karena hanya faktor kemampuan dan cultural saja yang di tekankan di dalam pencapaian suatu karir maka individu hanya menggunakan tenaga untuk mencapai aktualisasi diri.
  Teori Anne Roe tidak memandang bakat , minat, dan motivasi yang dimiliki anak.
  Menjadi beban psikis pada diri anak, apabila anak tidak mencapai kebutuhan yang diinginkan orang tua secara maksimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar